Jangan Sampai Salah Langkah! Cara Membaca Peluang dan Ancaman Bisnis UMKM

Pernah gak sih buka warung atau toko, awalnya rame banget, eh tiba-tiba sepi? Atau pernah dengar cerita tetangga yang bisnisnya terpaksa tutup padahal produknya bagus?

Nah, seringkali penyebabnya bukan karena produk jelek atau pelayanan buruk. Tapi karena mereka gak peka sama perubahan di luar bisnis mereka. 

Ada kompetitor baru yang lebih murah, ada aturan baru yang bikin ribet, atau ada tren baru yang bikin produk gak laku lagi.

Setelah pada artikel sebelumnya kita telah membedah Lingkungan Internal Bisnis, Maka di artikel ini, kita bakal bahas cara-cara praktis buat kamu pemilik UMKM supaya bisa "membaca" situasi di luar bisnis dengan lebih jelas.

Kita akan bahas mulai dari gimana cara ngecek kompetitor, sampai cara ngantisipasi perubahan yang bisa ganggu bisnis kamu. Semua di jelasin dengan bahasa yang gampang dipahami dan langsung bisa di praktekkan. Yuk, kita mulai!

Lingkungan Eksternal Bisnis

Kenapa Harus Peduli Sama yang Ada di Luar Bisnis?

Mungkin kamu mikir, "Ah, bisnis gue kecil-kecilan kok. Paling penting mah fokus ke dalam saja produk bagus, pelayanan oke, udah cukup."

Sayangnya, dalam berbisnis gak sesimpel itu. Bisnis itu gak kaya “jalanan mulus” di tengah kota. Ada banyak hal di luar sana yang bisa bikin bisnis kamu naik atau malah turun tanpa bisa kamu kontrol, itulah yang disebut lingkungan eksternal bisnis.

Apa Itu Lingkungan Eksternal?

Lingkungan eksternal itu semua hal yang ada di luar bisnis kamu tapi bisa mempengaruhi bisnis kamu. Ini mencakup:

  • Kebijakan pemerintah baik aturan baru, pajak, hingga izin.
  • Kondisi ekonomi, hal-hal seperti daya beli masyarakat, dan harga barang kan bisanaik-turun.
  • Perubahan gaya hidup masyarakat, ini itu kaya tren dan kebiasaan belanja.
  • Perkembangan teknologi, bisa muncul cara jualan baru contohnya saat pandemi dimana orang dipaksa beralih ke jualan online.
  • Kompetitor siapa aja yang jualan produk serupa

Bedanya dengan lingkungan internal yang kita bahas di artikel sebelumnya, hal-hal ini gak bisa kamu kontrol sepenuhnya. Tapi kamu harus tahu dan siap untuk menghadapinya.

Contoh Nyata yang Dekat dengan Kita

Inget waktu pandemi kemarin? Banyak warung makan yang biasanya rame langsung sepi karena PPKM. Bisnis yang gak bisa beradaptasi dengan cepat misalnya gak bisa terima pesan online atau delivery banyak yang akhirnya gulung tikar kan.

Tapi bisnis yang mampu dengan cepat tanggap dan beradaptasi dengan mulai jualan online, malah bisa bertahan bahkan berkembang lebih besar hingga sekarang.

Atau contoh lainnya misal tiba-tiba di dekat tempat usaha kamu buka minimarket besar. Kalau kamu gak peka dan gak cepat cari cara buat beda, pelanggan bisa lari ke sana semua. Nah, inilah pentingnya kamu harus selalu aware sama apa yang terjadi di luar bisnis kamu.

Lima Hal di Luar Bisnis yang Harus Kamu Pantau

Untuk membantu kamu memahami apa yang terjadi di luar bisnis kamu ada lima area besar yang perlu kamu perhatikan. gak perlu ribet kayak perusahaan besar cukup tau dasarnya dan rajin pantau.

1. Kondisi Ekonomi Sekitar

Pertama kondisi ekonomi, ini tentang daya beli masyarakat dan kondisi keuangan secara umum. Yang perlu kamu perhatikan:

  • Harga Bahan Baku Naik-Turun, kalau tiba-tiba harga minyak goreng atau tepung naik drastis, otomatis biaya produksi kamu juga akan naik. Kamu harus siap antara mau pilih naikin harga jual resiko pelanggan kabur atau cari supplier lain yang lebih murah? Atau bahkan mengurangi ukuran produk.
  • Daya Beli Masyarakat, kalau lagi susah misalnya PHK besar-besaran atau kenaikan BBM, orang jadi lebih irit belanja. Produk yang biasa laku keras bisa tiba-tiba sepi, kamu harus bisa baca situasi ini dan adjust strategi baru misalnya kasih paket hemat atau promo khusus.
  • Suku Bunga Bank, kalau kamu ambil pinjaman atau KUR, perubahan suku bunga bank bisa mempengaruhi cicilan bulanan kamu. Perubahan suku bunga ini perlu kamu diperhitungkan dalam cash flow.

2. Sosial dan Budaya Masyarakat

Yang kedua sosial, ini tentang kebiasaan, gaya hidup, dan selera masyarakat yang terus berubah.

  • Perubahan Selera dan Tren, dulu es teh manis biasa laku keras. Sekarang? Orang lebih milih Thai Tea, Boba, atau kopi kekinian. Kalau kamu jualan minuman dan gak ngikutin tren, bisa-bisa ditinggal pelanggan.
  • Kebiasaan Belanja Berubah, dulu orang lebih suka belanja langsung ke toko atau pasar kan, tapi sekarang? Banyak yang lebih nyaman pesan online, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari, ini artinya kalau bisnis kamu gak ada di online, kamu kehilangan pasar besar.
  • Kesadaran Baru Masyarakat, Misalnya sekarang banyak orang yang lebih aware soal kesehatan, jadi produk organik atau sehat laku keras. Atau kesadaran soal lingkungan, jadi banyak yang cari produk ramah lingkungan, ini bisa jadi peluang buat UMKM yang bisa adapt!

3. Politik dan Hukum : Aturan Pemerintah

Yang ketiga ini berkaitan erat dengan aturan pemerintah. Ini tentang apakah ada kebijakan baru, perubahan aturan hingga hukum yang dibuat pemerintah yang bisa mempengaruhi bisnis.

  • Aturan Perizinan, Kadang pemerintah keluarin aturan baru soal izin usaha. Misalnya sekarang ada OSS Online Single Submission yang bikin urus izin lebih gampang. Atau sebaliknya, ada aturan baru yang malah bisa bikin ribet, kamu harus update supaya gak kena masalah di masa mendatang.
  • Perubahan Pajak, Kadang ada perubahan aturan pajak UMKM. Misalnya batas omzet untuk kena pajak, atau cara lapor pajak. Kalau gak tau, bisa-bisa kena denda atau masalah hukum.
  • Program Bantuan Pemerintah, Pemerintah sering punya program bantuan buat UMKM mulai dari modal, pelatihan, sampai akses pasar. Nah kalau kamu sampai gak tau, kamu kehilangan kesempatan dapat bantuan gratis!
  • Aturan Lokal, Kadang aturan RT/RW atau kelurahan juga pengaruh. Misalnya aturan jam operasional warung, atau larangan jenis usaha tertentu di area perumahan.

4. Teknologi

Dan yang keempat teknologi, kita tahu bahwa perkembangan teknologi sekarang itu cepet banget. Yang gak ikutin bisa ajah ketinggalan jauh. Beberapa yang perlu kamu perhatikan adalah :

  • Cara Jualan Baru, dulu cuma bisa jualan offline, tapi sekarang ada marketplace kaya Tokopedia, Shopee, sosmed kaya instagram, Facebook, TikTok, bahkan sekarang marak jualan sambil live streaming. Ini semua cara baru yang bisa kamu manfaatkan.
  • Sistem Pembayaran Digital, sekarang orang lebih suka bayar pakai QRIS, GoPay, atau e-wallet lainnya. Kalau bisnis kamu gak terima pembayaran digital, kamu kehilangan banyak pelanggan potensial, terutama anak muda.
  • Otomasi Sederhana, sekarang ada banyak tools gratis atau murah yang bisa bantu bisnis UMKM. Misalnya aplikasi kasir digital, tools bikin konten sosmed otomatis, atau chatbot untuk jawab pertanyaan pelanggan. Manfaatin teknologi ini bisa bikin kerja kamu lebih efisien.
  • Tren Baru: Delivery dan Takeaway, pandemi kemarin bikin sistem delivery dan takeaway jadi kebutuhan. Contohnya sekarang kaya GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Semua ini platform yang bisa kamu manfaatin buat jangkau pelanggan lebih luas.

5. Demografi : Siapa Aja yang Ada di Sekitar Kamu

Dan yang terakhir adalah demografi, ini tentang karakteristik orang-orang di sekitar tempat usaha kamu. Yang perlu mendapat perhatian :

  • Jumlah dan Usia Penduduk, kalau di sekitar tempat usaha kamu banyak anak muda, mungkin produk kekinian atau yang Instagramable lebih laku. Kalau banyak keluarga muda, produk anak-anak atau kebutuhan rumah tangga jadi peluang.
  • Tingkat Ekonomi Masyarakat, kalau di area middle-up, orang lebih peduli kualitas dan kenyamanan jadi harga bukan masalah utama. Tapi kalau di area ekonomi menengah ke bawah, harga jadi pertimbangan utama. Sesuaikan strategi kamu dengan kondisi ini.
  • Mobilitas Penduduk, kalau tempat usaha kamu di dekat kampus, kantor, atau terminal, biasanya ramai di jam-jam tertentu. Maka manfaatin pola ini, misalnya buka lebih pagi untuk tangkap sarapan pegawai kantoran, atau buka sampai malam untuk anak kuliahan.

Cara Praktis Pantau Situasi di Luar Bisnis

Oke selanjutnya setelah sudah tahu apa aja yang perlu dipantau. Sekarang pertanyaannya berikutnya gimana sih aranya pantaunya? Nah berikut adalah cara dapat kamu lakukan untuk memantaunya.

1. Scanning: Rajin Liat dan Dengar

Pertama scanning, ini cara paling sederhana rajin-rajin ajah perhatiin apa yang terjadi di sekitar kamu, caranya:

  • Jalan-jalan Keliling Area Bisnis, minimal seminggu sekali, luangin waktu keliling area tempat usaha kamu. Perhatiin ada warung baru gak? Ada yang tutup? Rame di mana? Sepi di mana? Dari sini kamu bisa dapet banyak insight.
  • Ngobrol dengan Pelanggan, ini sumber informasi paling berharga. Tanya ke pelanggan "Lagi nyari apa sih? Ada saran gak buat tempat kita?" Kadang dari obrolan santai gini malah justu bisa bikin kamu bisa tau tren baru atau kebutuhan yang belum terpenuhi.
  • Ikutin Berita Lokal, gak perlu yang ribet kok kamu cukup ikutin ajah akun Instagram atau Facebook berita lokal di daerah kamu. Atau join grup WhatsApp warga, nah dari sini kamu bisa tau apa yang lagi happening di daerah kamu.
  • Mantengin Sosmed dan Grup UMKM, banyak grup Facebook atau WhatsApp khusus UMKM yang saling sharing info. Join aja beberapa grup yang relevan, dari sini kamu bisa tau tentang program pemerintah, tips bisnis, atau warning soal masalah yang lagi viral.

2. Monitoring: Catat dan Pantau Terus

Kalau udah nemu sesuatu yang menarik atau penting, maka jangan cuma lewat saja penting untuk catat dan pantau perkembangannya.

  • Bikin Catatan Sederhana, gak perlu yang ribet, bisa di notes HP atau buku kecil. Catat hal-hal penting seperti kompetitor baru yang buka, perubahan harga bahan baku, tren baru yang mulai muncul hingga keluhan atau permintaan pelanggan
  • Pantau Perkembangannya, cek secara berkala apakah ini cuma tren sesaat atau memang akan jadi kebiasaan baru? Apakah kompetitor baru itu ramai terus atau cuma rame di awal?

3. Forecasting: Prediksi Apa yang Bakal Terjadi

Nah setelah kamu sering pantau, karena pengalaman lama-lama kamu bisa nebak deh kemungkinan apa yang bakal terjadi ke depan.

  • Pelajari Pola, misalnya kamu sadar kalau setiap akhir bulan penjualan turun karena orang lagi pas-pasan, tapi awal bulan naik lagi karena orang baru gajian. Atau menjelang lebaran penjualan naik drastis. Nah dengan tau pola ini, kamu bisa persiapan lebih baik.
  • Antisipasi Perubahan, kalau kamu lihat tren baru mulai muncul misalnya orang mulai suka pesen online, jangan tunggu sampai ramai banget mulai persiapan dari sekarang. Jadi waktu tren itu benar-benar booming, kamu sudah benar-benar siap

4. Assessing: Tentukan Dampaknya ke Bisnis Kamu

Dan yang terakhir ini yang paling penting dari semua yang kamu pantau, mana yang bener-bener pengaruh ke bisnis kamu?

  • Mana yang Peluang, Mana yang Ancaman, misalnya nih tren makanan sehat lagi naik, ini peluang atau ancaman buat bisnis kamu? Kalau kamu jualan gorengan, ya bisa jadi ancaman. Tapi bisa juga jadi peluang kalau kamu bisa bikin gorengan yang "lebih sehat" misalnya pakai air fryer atau minyak yang lebih baik.
  • Prioritaskan yang Penting, di akhir ingat bahwa gak semua perubahan harus kamu tanggapi. Fokus ajah ke hal-hal yang bener-bener bisa pengaruh bisnis kamu secara signifikan.

Analisis PEST untuk UMKM

Analisis PEST: Cara Mudah Cek Kondisi Bisnis dari Luar

Nah, supaya lebih sistematis, ada satu cara yang bisa kamu pakai namanya analisis PEST. Kedengerannya keren ya? Padahal simpel kok.

PEST itu singkatan dari:

  • Politik politik dan hukum
  • Ekonomi
  • Sosial budaya dan gaya hidup
  • Teknologi

Ini cara buat kamu cek kondisi di keempat area itu secara terstruktur.

Cara Praktis Bikin Analisis PEST untuk UMKM

Ambil selembar kertas, bagi jadi 4 kotak besar. Atau kalau mau lebih modern, buka Excel atau Google Sheets.

Kotak 1: Politik dan Hukum

Tulis apa aja kebijakan atau aturan yang bisa pengaruhi bisnis kamu. Contoh:

  • Ada program KUR dari pemerintah itu sama kek peluang dapet modal murah
  • Aturan PPKB baru yang bikin pengiriman barang lebih ribet
  • Izin usaha sekarang bisa online lewat OSS lebih gampang
  • Ada rencana kenaikan UMR harus siap naikin gaji pegawai

Kotak 2: Ekonomi

Tulis kondisi ekonomi yang relevan. Contoh:

  • Harga BBM naik sama dengan ongkir jadi mahal
  • Daya beli masyarakat lagi turun, orang lebih irit
  • Harga bahan baku naik terus, biaya produksi membengkak
  • Nilai tukar rupiah melemah, bahan impor jadi mahal

Kotak 3: Sosial dan Budaya

Tulis perubahan gaya hidup atau kebiasaan masyarakat. Contoh:

  • Orang sekarang lebih suka belanja online
  • Tren makanan sehat lagi naik
  • Anak muda suka foto produk buat Instagram jadi packaging harus menarik
  • Kesadaran lingkungan meningkat maka kemasan ramah lingkungan jadi nilai plus

Kotak 4: Teknologi

Tulis perkembangan teknologi yang relevan. Contoh:

  • Marketplace makin mudah digunakan
  • Pembayaran digital jadi standar
  • Banyak tools gratis buat bikin konten sosmed
  • Pelanggan bisa pesan via WhatsApp langsung

Setelah Isi Keempat Kotak, Apa Selanjutnya?

Dari analisis PEST ini, kamu bisa lihat mana yang:

  • Peluang yang Bisa Dimanfaatkan, misalnya ada program bantuan modal dari pemerintah ini peluang! Cari tau caranya dan daftar. Atau tren belanja online lagi naik, ini peluang buat kamu mulai jualan online kalau belum.
  • Ancaman yang Harus Diantisipasi, misalnya harga bahan baku naik terus ini ancaman! Solusinya mungkin cari supplier lain, atau mulai stok lebih banyak pas harga lagi turun atau bahkan mengurangi ukuran produk.
  • Rencana Aksi Konkret, dari analisis ini, bikin rencana aksi yang jelas. Misalnya bulan ini mulai daftar ke marketplace, minggu depan cari info program KUR dan bulan depan mulai terima pembayaran digital

Tips Praktis Hadapi Persaingan untuk UMKM

Setelah paham soal analisis apa yang perlu dilakukan dan untuk apa fungsinya tadi, sekarang mari kita bahas tips praktis menghadapi persaingan:

1. Kenali Kompetitor Kamu dengan Baik

Siapa Aja Kompetitor Kamu? Bikin daftar semua kompetitor di area kamu. Gak perlu yang jauh-jauh, fokus ke yang di radius yang masuk akal misalnya 1-2 km untuk usaha offline

Apa Kelebihan dan Kekurangan Mereka? Sesekali "nyamar" jadi pelanggan mereka. Beli produk mereka, rasain pelayanan mereka. Catat apa yang bagus dan apa yang kurang, ini bukan buat nyontek, tapi buat belajar dan cari celah.

Apa yang Bikin Kamu Beda? dari hasil observasi tadi, tentukan apa yang bisa kamu tawarkan yang kompetitor gak punya? Ini bisa dari produk, harga, pelayanan, lokasi, atau pengalaman pelanggan.

2. Jangan Terjebak Perang Harga

Banyak UMKM yang panik lihat kompetitor kasih harga murah, terus ikut-ikutan turunin harga. Ini strategi berbahaya kalau modal kamu terbatas.

Fokus ke Nilai, Bukan Harga, daripada murah tapi kualitas turun, lebih baik harga wajar tapi kasih nilai lebih. Misalnya packaging lebih bagus, pelayanan lebih ramah, ada garansi, atau free delivery.

Hitung Matang-Matang, kalau mau kasih diskon atau promo, hitung dulu: dengan harga segitu, masih untung nggak? Jangan sampai rame tapi rugi.

Komunikasikan Nilai Kamu, kasih tau pelanggan kenapa harga kamu segitu. "Kami pakai bahan berkualitas tinggi," atau "Semua dibuat fresh setiap hari," bisa juga"Kami kasih garansi 1 bulan" ini semua justifikasi harga.

3. Bangun Loyalitas Pelanggan

Pelanggan loyal itu jauh lebih berharga daripada pelanggan baru. Kenapa? Karena:

  • Biaya buat retain pelanggan lama lebih murah daripada cari pelanggan baru
  • Pelanggan loyal bakal promosiin kamu ke temen-temennya
  • Mereka gak gampang pindah meski ada kompetitor baru

Cara Bangun Loyalitas:

  • Ingat nama pelanggan langganan dan sapa mereka
  • Kasih reward untuk pelanggan setia diskon khusus, poin loyalti
  • Minta feedback dan tindak lanjuti
  • Kasih surprise sesekali bonus gratis tanpa diminta
  • Jaga kualitas konsisten, ini yang paling penting!

4. Terus Berinovasi

Jangan puas dengan formula yang sekarang. Terus cari cara untuk improve dan innovate.

Inovasi Gak Harus Besar, Bisa dimulai dari hal kecil:

  • Tambah varian rasa baru
  • Ganti packaging yang lebih menarik
  • Coba promosi di platform baru
  • Kasih layanan tambahan misalnya free wrapping kado

Dengerin Pelanggan, kadang ide inovasi terbaik justru datang dari pelanggan. Mereka yang paling tau apa yang mereka butuhin.

5. Manfaatkan Kekuatan Kamu sebagai UMKM

Sebagai UMKM kecil, kamu punya kelebihan yang gak dimiliki kompetitor besar yaitu :

Fleksibilitas, kamu bisa cepat adapt dan berubah. Kompetitor besar biasanya lambat karena harus lewat berbagai approval.

Personal Touch, kamu bisa kasih pelayanan personal yang nggak bisa dikasih sama kompetitor besar. Hafal pelanggan langganan, tau selera mereka, bahkan kenal keluarga mereka.

Custom dan Spesial Request, kamu bisa lebih fleksibel terima request khusus dari pelanggan. Ini yang susah dilakukan kompetitor besar dengan sistem yang kaku.

Kedekatan dengan Komunitas Lokal, kamu bagian dari komunitas lokal. Manfaatkan ini sponsor acara RT, ikut bazar lokal, atau support kegiatan warga.

Membangun Kesadaran Eksternal

Dunia bisnis itu dinamis terus berubah. Yang menang bukan yang paling besar atau paling kuat, tapi yang paling cepat beradaptasi dengan perubahan.

Sebagai pemilik UMKM, kamu gak perlu punya tim riset market atau konsultan mahal. Yang kamu butuhin cuma :

  • Mata yang Terbuka, rajin lihat, dengar, dan perhatiin apa yang terjadi di sekitar. Dari obrolan sama pelanggan, jalan-jalan keliling area bisnis, sampai scroll sosmed semua bisa jadi sumber informasi berharga.
  • Catatan yang Rapi, Catat hal-hal penting. Gak perlu ribet, notes HP atau buku kecil juga cukup. Yang penting kamu punya record dan bisa lihat pola.
  • Kemauan untuk Beradaptasi, Jangan keras kepala. Kalau ternyata cara lama udah gak work, ya beranilah berubah. Jangan takut coba hal baru.
  • Konsisten tapi Fleksibel, konsisten dalam hal kualitas dan nilai yang kamu tawarkan. Tapi fleksibel dalam hal cara dan strategi.

Inget, bisnis besar pun dulu mulai dari kecil. Bedanya, mereka yang bertahan adalah mereka yang jeli membaca peluang dan tangkas menghadapi ancaman.

Dengan memahami apa yang terjadi di luar bisnis kamu dan gimana cara menghadapinya, kamu udah selangkah lebih maju dari kompetitor yang cuma jalanin bisnis asal-asalan.

Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar