Riset Pemasaran UMKM Tanpa Biaya: Ngobrol dengan Pelanggan Tingkatkan Omset 50%

Tahukah kamu bahwa 70% bisnis kecil yang melakukan riset sederhana tentang pelanggannya memiliki tingkat keberhasilan 2x lebih tinggi dibandingkan yang tidak? Ini bukan tentang survei rumit atau biaya mahal, tapi tentang memahami siapa yang ingin membeli produk kamu.

Ingin tahu rahasianya? Riset pemasaran untuk UMKM sebenarnya sangat sederhana. kamu tidak harus menyewa konsultan mahal atau menggunakan software yang rumit. Cukup dengan smartphone, kertas, dan kemauan untuk bertanya kepada pelanggan kamu bisa melakukan riset pasar.

Sekarang bayangkan jika kamu tahu persis apa yang diinginkan pelanggan, kapan mereka butuh produkmu, dan berapa harga yang mereka anggap wajar. Melalui riset sederhana, kamu bisa meningkatkan penjualan hingga 50% tanpa menambah modal besar.

Mari kita mulai sekarang! Pada artikel ini kita akan mengeksplorasi bagaimana sih caranya melakukan riset pemasaran dengan mudah, murah, dan langsung bisa dipraktikkan untuk bisnis kecil.

Apa Itu Riset Pemasaran untuk UMKM?

apa itu marketing

Pengertian Sederhana Riset Pemasaran

Riset pemasaran untuk UMKM adalah cara mencari tahu informasi tentang pelanggan, pesaing, dan pasar dengan metode yang sederhana dan murah. Ini bukan tentang membuat kuesioner yang rumit, tapi tentang hal-hal penting yang dapat membantu bisnis kecil berkembang.

Bayangkan saja kamu punya warung makan. Riset pemasaran berarti bertanya kepada pelanggan: "Makanan mana yang paling disukai?", "Jam berapa biasanya mereka lapar?", atau "Harga berapa yang mereka anggap pas?". Sederhana, bukan?

Kenapa UMKM Perlu Riset Pemasaran?

Hingga saat masih banyak pemilik UMKM yang berpikir bahwa riset pemasaran hanya untuk perusahaan besar. Tapi faktanya, UMKM justru lebih membutuhkan riset karena modal terbatas, hal ini karena setiap keputusan harus tepat sasaran dan tidak merugi.

Dengan riset pemasaran akan membantu UMKM untuk tidak lagi menebak-nebak. Alih-alih mencoba-coba produk baru yang belum tentu laku, kamu bisa tahu dulu apa yang benar-benar diinginkan pelanggan. Ini akan menghemat waktu, tenaga, dan modal.

Selain itu, melalui riset akan membantu UMKM bersaing dengan bisnis yang lebih besar. Ketika kamu tahu persis kebutuhan pelangganmu, kamu bisa memberikan pelayanan yang lebih personal dan tepat sasaran.

Siapa yang Bisa Melakukan Riset untuk UMKM?

Siapa yang melakukan riset? tentu saja itu kamu selaku pemilik UMKM sendiri. Siapa sih yang lebih tahu tentang bisnis, selain pemilik bisnis sendiri. betul bukan? Plus, kamu juga punya hubungan langsung dengan pelanggan setiap hari.

Jika bisnis sudah agak besar, kamu bisa melibatkan karyawan yang sering berinteraksi dengan pelanggan, seperti kasir atau pelayan. Mereka biasanya punya informasi berharga tentang apa yang sering ditanyakan atau dikeluhkan pelanggan.

Nah untuk UMKM yang sudah berkembang lebih jauh, kamu bisa bekerja sama dengan mahasiswa yang sedang skripsi atau magang. Hal ini karena mereka umumnya butuh data untuk tugas, sedangkan kamu butuh riset. Win-win solution deh!

6 Langkah Mudah Melakukan Riset Pemasaran UMKM

Lalu bagaimana sih, cara mudah untuk melakukan riset pemasaran? Bukankah dari tadi kita sudah membahas kalo melakukan riset pemasaran untuk UMKM sebenarnya sangat sederhana. Nah, berikut adalah langkah mudah untuk melakukannya :

1. Tentukan Apa yang Ingin kamu Ketahui

Langkah pertama adalah menentukan pertanyaan yang ingin kamu jawab. Jangan terlalu rumit, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting untuk bisnis. Contoh pertanyaan seperti : "Produk mana yang paling laris?", "Kenapa pelanggan memilih warung saya?", atau "Apa keluhan terbanyak pelanggan?".

Tuliskan saja maksimal 3-5 pertanyaan utama yang ingin dijawab. Jangan terlalu banyak karena nanti bukannya efektif malah membuat bingung dan tidak fokus. Ingat, riset pemasaran untuk UMKM harus sederhana tapi tepat sasaran.

2. Buat Rencana Riset yang Realistis

Setelah kamu tahu apa yang mau diteliti, sekarang buat rencana sederhana. kamu mau tanya siapa? Berapa orang? Kapan? Dan bagaimana caranya? Karena ini untuk UMKM, targetkan 30-50 responden, itu sudah cukup untuk mendapat gambaran yang baik.

Perlu di ingat dalam melakukan riset waktu terbaik adalah saat pelanggan sedang santai, misalnya setelah mereka makan atau selesai berbelanja. Jangan sekali-kali ganggu mereka saat sedang terburu-buru. Cara yang paling mudah adalah ngobrol santai sambil melayani.

Agar efektif kamu bisa membuat jadwal yang realistis. Misalnya, tanya 5 pelanggan per hari selama 2 minggu. Kuncinya di sini adalah konsisten jangan terburu-buru karena kualitas jawaban lebih penting dibandingkan kuantitas.

3. Kumpulkan Informasi dari Pelanggan

Ketiga mengumpulkan informasi, sebenarnya ada banyak cara mudah untuk melakukannya. Contoh cara termudah adalah dengan mengobrol langsung saat melayani. Tanyakan dengan natural, misalnya seperti : "Mas, biasanya beli di sini karena apa ya?" atau "Bu, menurut ibu rasa makanannya gimana?" hal ini lebih mudah ditanyakan pada pelanggan reguler.

Cara lain yang efektif adalah membuat buku tamu sederhana atau kotak saran. Letakkan di tempat yang mudah dilihat dengan pulpen yang tersedia, Berikan pertanyaan sederhana seperti: "Apa yang paling anda sukai dari tempat kami?" atau "Ada saran untuk perbaikan?".

Selain itu menggunakan media sosial juga bisa jadi alat riset yang bagus. Kamu bisa memposting pertanyaan di Instagram Story atau Facebook, dan minta pelanggan memilih antara dua pilihan produk baru. Atau kamu juga bisa membuat polling sederhana di WhatsApp grup pelanggan tetap.

4. Analisis Informasi yang Didapat

Setelah kamu mengumpulkan informasi, sekarang saatnya menganalisis. Tenang j angan takut dengan kata "analisis" ini cuma berarti melihat pola dari jawaban yang didapat kok. Mudahnya kamu tinggal mencatat jawaban serupa berapa kali muncul, dan mana yang paling banyak disebutkan.

Contohnya, Jika dari 30 pelanggan yang menjawab, 20 orang bilang suka karena rasanya enak, 15 orang bilang harganya terjangkau, dan 8 orang bilang lokasinya strategis. Artinya, kekuatan utama bisnis kamu adalah pada rasa dan harga.

Nah dari sini buatlah catatan sederhana di buku atau HP tentang temuan penting berdasarkan analisis pola jawaban pelanggan sebelumnya. Ingat jangan percaya ingatan saja karena detail kecil seringkali penting untuk pengembangan bisnis.

5. Presentasikan Hasil kepada Tim

Kalau kamu punya karyawan, bagikan hasil riset dalam bahasa yang sederhana. Misalnya: "Ternyata pelanggan kita paling suka produk A dan sering komplain tentang pelayanan yang lambat". Ajak mereka diskusi tentang apa yang bisa diperbaiki.

Jika bisnis keluarga, presentasikan ke anggota keluarga yang terlibat. ini akan membuatmu memiliki lebih banyak sudut pandang sebelum mengambil keputusan, ingat dua kepala lebih baik dari satu. Bisa jadi mereka memiliki ide-ide cemerlang setelah melihat hasil riset yang kamu lakukan.

6. Ambil Keputusan Berdasarkan Riset

Ini bagian terpenting yaitu menggunakan hasil riset untuk membuat keputusan. Jika pelanggan banyak yang minta variasi rasa baru, pertimbangkan untuk membuatnya. Jika banyak yang komplain tentang jam buka, mungkin perlu disesuaikan.

Intinya jangan ambil keputusan besar hanya berdasarkan komentar 1-2 orang. Lihat pola umum yang muncul dari mayoritas pelanggan telah menjawab pertanyaanmu. Tetapi jangan juga abaikan saran yang masuk akal meskipun cuma dari sedikit orang.

Alat ukur pemasaran

3 Cara Mengukur Keberhasilan Usaha UMKM

Nah, setelah kamu mengambil keputusan berdasarkan hasil riset tersebut. Tentu kamu ingin tahu apakah keputusan tersebut benar atau tidak bukan? Mudah saja kamu cukup mengukur tingkat keberhasilannya. Beberapa cara mudah melakukannya antara lain :

1. Ukuran Sederhana yang Mudah Dipahami

Untuk UMKM, ukuran keberhasilan harus sederhana dan bisa dilihat setiap hari. Yang paling mudah adalah berapa banyak pelanggan yang datang (jumlah pembeli), berapa rata-rata mereka belanja (nilai transaksi), dan berapa sering mereka balik lagi (pelanggan tetap).

Kamu bisa mencatat setiap hari berapa pelanggan yang datang. Jika biasanya 50 orang per hari, lalu setelah menerapkan hasil riset jumlahnya melonjak jadi 60 orang, berarti strategi kamu berhasil. Ini sederhana namun efektif.

Di samping itu kamu bisa memperhatikan berapa banyak pelanggan yang beli lebih untuk satu produk. Jika meningkat, artinya mereka suka dengan yang kamu tawarkan. Ini indikator bagus untuk kepuasan pelanggan.

2. Cara Mengetahui Pelanggan Puas atau Tidak

Cara paling mudah untuk tahu kepuasan pelanggan adalah dengan melihat ekspresi mereka saat makan atau memakai produk kamu. Pelanggan yang puas biasanya terlihat rileks, senyum, atau menganggukkan kepala bahkan mengambil foto-foto produk kamu.

Perhatikan juga pelanggan yang datang berulang kali atau pelanggan reguler. Jika ada yang datang seminggu 2-3 kali, itu adalah pertanda bagus. Atau jika mereka bawa teman/keluarga, artinya mereka merekomendasikan bisnis kamu.

Selain itu keluhan yang menurun juga indikator bagus. Jika bulan lalu ada 10 keluhan, bulan ini tinggal 5, berarti ada perbaikan yang tepat pada bisnis kamu. Catat semua keluhan dalam buku khusus supaya bisa dimonitor.

3. Mengukur Untung Rugi dengan Mudah

Cara paling sederhana mengukur keuntungan UMKM adalah dengan mengurangi pendapatan per hari dikurangi biaya per hari. Jika hasilnya positif dan terus meningkat, bisnis kamu sehat.

Bandingkan penjualan bulan ini dengan bulan lalu. Jika naik 10-20%, itu pertanda bagus. Tapi ingat, pertimbangkan juga faktor lain seperti musim, hari raya, atau kejadian khusus yang bisa mempengaruhi penjualan.

Hitung juga berapa biaya untuk mendapat satu pelanggan baru. Misalnya, kamu memasang spanduk Rp 100.000 dan dapat 20 pelanggan baru, berarti biaya per pelanggan baru Rp 5.000. Bandingkan dengan keuntungan rata-rata per pelanggan.

Tantangan dan Solusi untuk UMKM

Walaupun dalam pembahasan kita langkah-langkah melakukan riset pasar itu terdengar mudah. Namun sebenarnya di lapangan ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi seberapa mudah implementasi dari langkah-langkah tersebut.

Maka dari itu makincerdik telah merangkum beberapa tantangan yang umumnya muncul dalam melakukan riset pasar pada UMKM dan bagaimana sih cara mengatasinya? Berikut adalah penjabarannya :

1. Masalah Waktu dan Tenaga

Sebagai pemilik bisnis, pemilik UMKM biasanya sibuk mengurus operasional sehari-hari, jadi susah menyisihkan waktu melakukan riset. Solusinya paling sederhana adalah dengan mengintegrasikan riset dan aktivitas harian. Sambil melayani pelanggan, sekalian tanya pendapat mereka.

Selanjutnya dengan memanfaatkan waktu sepi untuk menganalisis data yang sudah dikumpulkan. 15-30 menit per hari sudah cukup untuk melihat pola dan membuat catatan penting.

Tips untuk mengatasi masalah waktu lainya adalah jangan merasa harus atau memaksakan melakukan riset formal yang rumit. Riset UMKM itu fleksibel, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja asalkan konsisten.

2. Keterbatasan Modal untuk Riset

Ini yang kadang menjadi halangan dalam riset dimana para pemilik berpikir bahwa riset itu mahal namun sebenarnya riset UMKM tidak harus mahal. Modal utama adalah kemauan dan konsistensi, bukan uang. Ngobrol dengan pelanggan gratis, bikin polling di media sosial juga gratis.

Jika membutuhkan hadiah untuk responden agar mau menjawab, tidak harus mahal. Pemberian Diskon 5% atau minuman gratis sudah cukup menarik. Namun sebenarnya hadiah ini tidak diperlukan jika kamu mampu membangun hubungan dekat dengan pelanggan. Yang penting adalah pelanggan merasa dihargai partisipasinya.

Seperti yang sebelumnya di bahas kamu juga dapat melakukan kerjasama dengan mahasiswa atau pelajar yang butuh data untuk tugas akhir bisa jadi solusi win-win. Mereka dapat data, kamu dapat analisis gratis.

3. Cara Mengatasi Pelanggan yang Tidak Mau Tanya-tanya

Nah ini yang paling sering terjadi dimana pelanggan tidak mau menjawab, ini normal kok karena memang tidak semua pelanggan suka ditanya-tanya. Solusinya adalah buat suasana yang natural dan santai. Jangan seperti sedang interogasi, tapi seperti mengobrol biasa.

Untuk tipe pelanggan seperti ini kamu bisa memberikan sesuatu sebagai apresiasi, meskipun kecil.  Contohnya seperti "Mas, mau tanya pendapat sebentar boleh? Nanti saya kasih es teh gratis." Biasanya pelanggan lebih kooperatif.

Pelu di ingat jangan sekali-kali memaksa walaupun dengan hadiah, apalagi jika pelanggan terlihat tidak berminat atau sedang terburu-buru. Memaksa justru malah akan membuatmu kehilangan pelanggan. Hormati waktu mereka, cari kesempatan lain atau pelanggan lain.

Riset pemasaran untuk UMKM tidak harus rumit dan mahal. Yang terpenting adalah konsistensi dalam mendengarkan pelanggan, mencatat informasi penting, dan menggunakan hasil riset untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Ingat, bisnis terbaik adalah bisnis yang mendengarkan pelanggannya. Riset pemasaran adalah cara untuk mendengarkan dengan lebih terstruktur dan efektif. Dengan riset yang tepat, UMKM bisa bersaing dan berkembang pesat.

 

Posting Komentar