Pernahkah kamu merasa kesal karena pelanggan yang sudah lama tidak kembali lagi ke toko atau warungmu? Padahal, mencari pelanggan baru itu 5 kali sulit dari pada mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Dan lagi berdasarkan riset dari Harvard Bussines Review ditemukan bahwa usaha yang mampu mempertahankan
pelanggan dengan baik, omzet usahanya bisa naik 25-95%! Sungguh sangat disayangkan bukan jika kita sampai tidak punya pelanggan yang setia.
Yah di zaman sekarang, pelanggan punya banyak pilihan. Mulai
dari adanya toko sebelah, toko online yang murah, hingga marketplace yang
praktis. Makanya, punya pelanggan yang setia itu ibarat harta karun bagi usaha
kecil seperti kita. Mereka tidak hanya beli terus, tapi juga suka cerita ke
teman-temannya tentang usaha kita.
Bayangkan saja kalau kamu punya pelanggan yang selalu
datang, bahkan rela antri atau bayar lebih mahal karena sudah percaya sama
produkmu. Bukankah itu menyenangkan, pelanggan seperti ini yang bikin usaha
kita stabil dan terus berkembang, meskipun persaingan makin ketat.
Nah pada artikel ini, kita akan belajar bagaimana sih
cara-cara sederhana tapi ampuh untuk membuat pelanggan jadi setia ke usaha kita.
Tenang ajah semua tips ini sudah terbukti berhasil di berbagai UMKM dan bisa
langsung dipraktikkan tanpa modal besar kok yuk kita mulai.
Kenapa Pelanggan Setia Penting Banget untuk UMKM?
Kenapa sih pelanggan setia dapat di ibaratkan sebagai harta
karun bagi usaha kecil? Ya sebenarnya ada banyak sekali alasan kenapa pelanggan
setia begitu penting. Berikut adalah beberapa alasan diantaranya :
1. Pelanggan Setia = Keuntungan Lebih Besar
Pelanggan yang sudah setia biasanya belanja lebih sering dan
lebih banyak. Misalnya, kalau kamu punya warung makan, pelanggan setia bisa
datang 3-4 kali seminggu, sedangkan pelanggan baru mungkin cuma sekali dalam
sebulan bahkan bisa tidak datang lagi.
Kemudian pelanggan yang setia juga tidak terlalu pusing soal
harga. Mereka sudah tahu kualitas produk kita bagus, jadi meskipun harga naik
sedikit, mereka tetap akan beli. Ini berbeda dengan pelanggan baru yang suka
bandingin harga ke sana kemari alias mendang mending.
Dan yah yang paling menguntungkan adalah, pelanggan setia
suka rekomendasikan usaha kita ke orang lain. Ini promosi gratis yang efeknya
luar biasa! Mengingat orang lebih percaya rekomendasi dari teman daripada
iklan.
2. Era Digital dan Tantangan UMKM
Kita tahu bahwa era digital terlah mengusai dunia diaman sekarang
ini pelanggan bisa dengan mudah cari alternatif lewat HP mereka. Mau beli
makanan? Tinggal buka aplikasi ojol. Mau beli baju? Cek marketplace. Makanya
kita harus ekstra berusaha biar pelanggan tetap pilih usaha kita.
Dan lagi adanya media sosial yang bisa jadi pisau bermata
dua. Kalau pelanggan senang, mereka bisa kasih review bagus di Google atau
Instagram. Tapi kalau kecewa, cerita buruknya bisa tersebar cepat dan merusak
reputasi.
Nah untungnya, teknologi juga bisa kita manfaatkan,
contohnya seperti whatsapp business, instagram, atau facebook bisa jadi alat
untuk tetap dekat dengan pelanggan tanpa biaya mahal.
Jenis Kesetiaan Pelanggan yang Perlu Dipahami
Mengingat pelanggan setia itu begitu penting, kita perlu nih
memahami mengenai jenis-jenis pelanggan yang setia seperti apa saja sih, kenapa
mereka setia membeli produk kita. Nantinya kita bisa mengoptimalkan produk atau
layanan kita berdasarkan jenis kesetiaan pelanggan itu.
1. Setia Karena Pikiran (Loyalitas Rasional)
Jenis ini terjadi ketika pelanggan yakin produk kita memang
yang terbaik. Misalnya, warung nasi gudeg kamu punya cita rasa yang khas dan
porsi yang pas. Maka pelanggan akan terus datang karena memang tidak ada yang
bisa menandingi.
Nah untuk membangun loyalitas jenis ini, kamu harus
konsisten menjaga kualitas. Jangan sampai hari ini enak, besok hambar. pelanggan
jenis ini akan langsung sadar kalau ada penurunan kualitas.
2. Setia Karena Perasaan (Loyalitas Emosional)
Ini yang paling kuat! pelanggan merasa ada ikatan batin
dengan usaha anda. Alasannya bisa berbeda beda mungkin karena pelayanan yang
ramah, suasana yang nyaman, atau ada cerita khusus yang mengikat mereka dengan
usaha kamu.
Contohnya, ada warung kopi yang pemiliknya selalu ingat
pesanan langganan, atau toko kelontong yang suka kasih bon ketika pelanggan
lagi kesulitan. Hal-hal kecil seperti ini yang bikin pelanggan merasa dihargai.
3. Setia Karena Kebiasaan (Loyalitas Perilaku)
Dan yang ketiga adalah pelanggan yang datang karena sudah
jadi kebiasaan atau karena lokasi yang strategis. Contohnya, warung makan dekat
kantor yang selalu rame saat jam makan siang.
Meskipun terlihat mudah, faktanya jenis loyalitas ini paling
rapuh. Begitu ada alternatif yang lebih menarik atau lebih dekat, pelanggan
bisa langsung pindah.
7 Strategi Ampuh Membangun Kesetiaan Pelanggan UMKM
Setelah kita mengetahui jenis-jenis pelanggan yang setia itu
bagaimana, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana membangun kesetiaan
pelanggan untuk usaha kita. Nah di sini kita sudah merangkum 7 cara yang dapat
kamu lakukan untuk membangun kesetiaan pelanggan.
1. Berikan Pelayanan yang Berkesan
Sebuah pelayanan yang ramah dan tulus adalah kunci utama. Maka
sapalah pelanggan dengan senyum, tanyakan kabar mereka, dan kalo bisa ingat
nama pelanggan reguler. Hal ini mungkin sederhana tapi sangat berkesan bagi
pelanggan.
Kemudian jika ada keluhan tangani keluhan tersebut dengan
sabar dan cari solusinya. Jangan defensif atau justru malah menyalahkan
pelanggan. Kalau semisal ada yang komplain, anggap sebagai kesempatan untuk
perbaikan dan menunjukkan bahwa kamu peduli.
Kamu juga bisa berikan pelayanan ekstra tanpa diminta.
Misalnya, kasih plastik tambahan untuk barang yang mudah tumpah, atau tawarkan
tempat duduk untuk pelanggan yang menunggu pesanan. Hal ini akan menjadi poin
plus usahamu di mata para pelanggan.
2. Jaga Kualitas Produk dengan Konsisten
Kemudian yang kedua jaga kualitas pada langkah ini kunci
utamanya adalah konsistensi. Pelanggan harus tahu kalau mereka datang ke tempatmu,
mereka akan mendapatkan produk dengan kualitas yang sama setiap saat.
Untuk mempertahankan kualitasnya gunakan bahan baku yang
bagus dan jangan gampang ganti supplier hanya karena alasan harga. Hal ini
karena pelanggan yang setia akan langsung sadar kalau ada perubahan kualitas.
Dan terakhir selalu cek produk sebelum dijual. Jangan sampai
ada produk yang sudah basi, rusak, atau tidak sesuai standar sampai ke tangan
pelanggan.
3. Buat Hubungan Personal dengan Pelanggan
Bangun hubungan dengan pelanggan contohnya dengan mengingat nama
pelanggan reguler dan preferensi mereka. Kalimat seperti "Pak Budi, es teh
manisnya seperti biasa ya?" - kalimat yang sederhana namun sangat berkesan.
Nah jika mereka datang kamu bisa menanyakan kabar keluarga
atau pekerjaan mereka ini bagus untuk membangun hubungan emosional. Tapi tentu
jangan berlebihan, cukup obrolan ringan yang menunjukkan kamu peduli sebagai
sesama manusia.
Kemudian dalam membangun hubungan kamu juga bisa merayakan momen
spesial bersama pelanggan. Seperti mengucapkan selamat ulang tahun, atau
berikan diskon khusus di hari-hari tertentu.
4. Berikan Reward Sederhana tapi Bermakna
Dalam hal ini kamu bisa membuat sistem poin sederhana.
Misalnya, setiap beli 10 kali dapat 1 gratis. Tidak perlu aplikasi canggih,
cukup pakai kartu stempel atau buku catatan.
Berikan diskon untuk pelanggan setia. "Untuk Mbak yang
sudah langganan, dapat diskon 10% nih." Pelanggan akan merasa dihargai dan
special.
Selain itu kamu juga dapat memberikan surprise dengan bonus
kecil. Contohnya sesekali kasih tambahan gorengan gratis, atau produk baru
untuk dicoba. Kejutan kecil semacam ini akan sangat berkesan.
5. Manfaatkan WhatsApp dan Media Sosial
Kamu dapat memanfaatkan berbagai platform yang ada contohnya
buat grup WhatsApp untuk pelanggan reguler. Pada grup tersebut kamu bisa share
menu baru, promo spesial, atau info penting. Tapi perlu di ingat jangan
melakukan spam, cukup 2-3 kali seminggu.
Kemudian kamu juga bisa aktif di Instagram atau Facebook.
Posting foto produk yang menarik, cerita di balik usaha, atau testimoni
pelanggan. Ini bikin usaha kamu terasa lebih hidup dan personal.
Dan jangan lupa alas komen dan chat dengan ramah dan cepat.
Jangan sampai pelanggan menunggu lama untuk dapat jawaban. Hal ini akan
menunjukkan profesionalitas meskipun usaha masih kecil.
6. Dengarkan dan Tanggapi Masukan Pelanggan
Mintalah feedback secara langsung. "Bagaimana rasanya?
Ada yang perlu diperbaiki?" Pelanggan senang kalau pendapatnya diminta dan
dihargai.
Ketika sudah mendapatkan feedback dari pelanggan implementasikan
saran yang masuk akal. Semisal kalau banyak pelanggan minta varian rasa baru
atau jam buka yang lebih pagi, pertimbangkan untuk mengabulkannya.
Dan jangan lupa pula untuk mengkomunikasikan perubahan yang telah
kamu lakukan berdasarkan masukan mereka. Contohnya "Atas permintaan
pelanggan, sekarang kami buka dari jam 7 pagi." Ini menunjukkan bahwa kamu
benar-benar mendengarkan.
7. Ciptakan Pengalaman Berbelanja yang Nyaman
Dan yang terakhir adalah jaga kebersihan tempat usaha.
Hal-hal seperti Meja, kursi, lantai, dan toilet (kalau ada) harus selalu
bersih. Ini karena kebersihan adalah hal pertama yang dilihat pelanggan.
Kalu bisa atur pencahayaan dan musik yang pas. Jangan
terlalu terang atau terlalu redup, jangan terlalu keras atau terlalu pelan.
Ciptakan suasana yang nyaman untuk berlama-lama.
Kamu juga bisa menyediakan fasilitas kecil yang membantu.
Misalnya, tempat sampah yang mudah dijangkau, tisu, atau bahkan charging HP
untuk pelanggan yang menunggu.
Cara Mengukur Kesetiaan Pelanggan di UMKM
Setelah kamu menerapkan seluruh cara yang disebutkan
sebelumnya, tentu kamu perlu tahu dong apakah cara-cara tersebut efektif? ada
beberapa Indikator Sederhana yang Bisa Dipantau untuk mengukur hal tersebut.
1. Pertama kamu dapat menghitung berapa pelanggan yang
datang lagi dalam sebulan. Kalau dari 100 pelanggan baru, 30 datang lagi bulan
depan, berarti tingkat kembalinya 30%. Target yang bagus adalah 50% ke atas.
2. Kedua perhatikan frekuensi kunjungan pelanggan reguler.
Apakah mereka datang lebih sering atau malah berkurang? Kalau berkurang, maka mungkin
ada yang perlu diperbaiki atau di optimalkan.
3. Dan yang ketiga kamu bisa menanyakan langsung ke
pelanggan apakah mereka akan rekomendasikan usaha kamu. Ini cara paling
sederhana untuk tahu seberapa puas mereka.
Mengatasi Masalah Umum UMKM
Dalam membangun kesetiaan pelanggan tentu ada beragam
tantangan yang perlu di hadapi, maka pembahasan kita selanjutnya yaitu
bagaimana cara mengatasi masalah-masalah yang timbul saat membangun kesetiaan
pelanggan.
1. Pelanggan yang Sensitif Harga
Untuk menghadapi masalah ini kamu perlu menjelaskan nilai
lebih produk yang kamu tawarkan. Contohnya "Memang harganya sedikit lebih
mahal, tapi kami pakai bahan segar setiap hari dan tidak pakai pengawet."
Kamu juga dapat memberikan opsi paket atau bundling agar
harganya menjadi lebih kompetitif. contohnya, "Beli 2 dapat harga
spesial" atau "Paket lengkap lebih hemat 15%." Atau kamu bisa
juga buat program cicilan untuk produk mahal. "Bisa bayar 3 kali, tanpa
bunga." Ini membantu pelanggan yang mau beli namun terkendala cash flow.
2. Menghadapi Persaingan Ketat
Untuk tetap bertahan pada persaingan yang ketat hal yang
bisa kita lakukan adalah fokus pada keunikan kita sendiri. Jangan coba jadi
yang termurah, tapi jadi yang terbaik di bidang tertentu. Misalnya, "Sate
yang paling empuk di daerah ini."
Untuk menambah peluang kita bertahan, kita bisa membangun
komunitas pelanggan. Seperti membuat acara kecil-kecilan, arisan pelanggan atau
gathering sederhana. Ini bikin pelanggan merasa bagian dari keluarga besar.
Di samping alih-alih bersaing kamu juga dapat melakukan kolaborasi
dengan UMKM lain. Jangan hanya lihat sesama UMKM sebagai pesaing, tapi partner.
Dalam hal ini kamu bisa melakukan cross-promotion atau paket gabungan.
3. Mengelola Ekspektasi Pelanggan
Untuk mengelola ekspektasi kamu perlu jujur soal
keterbatasan yang ada. Semisal kalau lagi kehabisan bahan, bilang terus terang
dan tawarkan alternatif. Jangan menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ditepati.
Jika ada perubahan komunikasikan perubahan itu dengan jelas.
Contohnya harga naik atau menu berubah, kasih tau pelanggan dengan alasan yang
masuk akal. Selain itu kamu juga perlu minta maaf jika ada kesalahan dan
berikan kompensasi yang wajar. Pelanggan akan lebih menghargai kejujuran.
Tips Implementasi untuk UMKM Pemula
Sebelum kita mengakhiri artikel ini, sebagai penutup ada
beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengimplementasikan semua
pembahasan yang sudah kita eksplorasi untuk membangun pelanggan yang setia. Nah
berikut adalah beberapa diantaranya :
1. Mulai dari yang Sederhana
Pertama tidak perlu langsung pakai sistem yang rumit. Mulai saja
dari hal dasar seperti senyum, sapa pelanggan, dan jaga kualitas produk. Ini
sudah 50% dari keberhasilan membangun loyalitas.
Kemudian kamu bisa menggunakan alat yang sudah ada. Contohnya
HP, WhatsApp, dan buku catatan sederhana sudah cukup untuk memulai. Tidak perlu
investasi besar di awal.
Untuk awalan fokus saja dulu pada 20% pelanggan yang paling
loyal. Mereka biasanya memberikan 80% dari omzet. Rawat mereka dengan baik,
baru kemudian fokus ke pelanggan lain.
2. Konsistensi adalah Kunci
Selanjutnya lakuan semua peningkatan dengan berkelanjutan,
sederhananya buat saja rutinitas harian untuk interaksi dengan pelanggan.
Misalnya, setiap pagi cek grup WhatsApp, setiap sore evaluasi pelayanan hari
itu.
Perlu di ingat untuk jangan putus di tengah jalan, hal ini
karena membangun loyalitas butuh waktu, minimal 3-6 bulan baru akan terlihat
hasilnya. Jadi jangan berhenti kalau belum ada hasil dalam 1-2 bulan.
Kamu juga bisa melibatkan seluruh keluarga atau karyawan. Artinya
adalah kamu harus memastikan bahwa semua orang yang terlibat di usaha memahami
pentingnya menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
3. Belajar dari Kesalahan
Jangan lihat setiap keluhan yang muncul sebagai hal negatif,
keluhan yang muncul malah justru penting untuk perbaikan maka catat setiap
keluhan dan cara penyelesaiannya. Ini jadi bahan evaluasi biar kesalahan yang
sama tidak terulang.
Tanamkan sikap proaktif, dapat minta feedback secara
berkala. Misalnya dalam sebulan sekali, tanyakan ke beberapa pelanggan apa yang
bisa diperbaiki dari usahamu.
Terakhir jangan takut berubah. Jika dalam perjalanannya
memang ada yang perlu diperbaiki atau diubah, lakukan. Ingat bahwa fleksibilitas
adalah kelebihan UMKM dibanding usaha besar.
Membangun kesetiaan pelanggan untuk UMKM sebenarnya tidak
susah, tapi butuh kesabaran dan konsistensi. Yang terpenting adalah niat tulus
untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, bukan hanya mencari keuntungan
semata.
Mulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan hari ini juga
mulai dari sapa pelanggan dengan ramah, jaga kebersihan tempat usaha, dan
pastikan kualitas produk selalu konsisten. Ini fondasi yang paling penting.
Manfaatkan teknologi sederhana seperti WhatsApp dan media
sosial. Tidak perlu yang canggih-canggih, yang penting bisa berkomunikasi
dengan pelanggan secara rutin dan personal.
Ingat, pelanggan setia adalah investasi jangka panjang.
Mungkin di awal terasa repot, tapi ketika usaha sudah berjalan, mereka yang
akan jadi tulang punggung omzet dan promosi gratis terbaik.
Jangan lupa, setiap UMKM punya keunikan masing-masing. Tidak
perlu meniru persis apa yang dilakukan orang lain. Yang penting, pahami
karakteristik pelangganmu dan berikan pelayanan terbaik dengan caramu sendiri.
Posting Komentar