Pernahkah kamu mempertanyakan mengapa beberapa perusahaan mampu bertahan dan berkembang selama puluhan tahun, sementara yang lain tenggelam dalam persaingan? Apa yang membedakan Samsung dari Nokia atau Apple dari Kodak?
Jawabannya sederhana namun sangat penting yakni manajemen
strategis. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, memiliki
strategi yang tepat bukan lagi sekedar pilihan melainkan keharusan untuk
bertahan hidup.
Kalo dibaratkan manajemen strategis itu layaknya sebuah
kompas yang menjadi pemandu arah k organisasi di tengah lautan persaingan
sangat ganas.
Pada artikel ini kita akan mengulas bagaimana sih manajemen
strategis dapat menjadi senjata rahasia organisasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Tanpa basa basi lagi langsung saja yuk kita
mulai pembahasannya.
Apa Itu Strategi?
Pertama mari kita bahas hal mendasar, Istilah strategi berasal
dari bahasa Yunani "strategia" yang berarti "seni perang".
Dalam konteks bisnis, strategi adalah rencana yang menghubungkan keunggulan
kompetitif organisasi dengan tantangan lingkungan untuk mencapai tujuan.
Michael Porter, pakar strategi terkemuka, mendefinisikan
strategi sebagai "penciptaan posisi unik dan berharga yang melibatkan
serangkaian aktivitas berbeda".
Ini dapat pula diartikan bahwa strategi bukan sekadar
menjadi lebih baik dari pesaing dalam melakukan aktivitas yang sama, tetapi
melakukan aktivitas berbeda atau melakukan aktivitas serupa dengan cara yang
berbeda.
Nah, Strategi yang
efektif sendiri memiliki beberapa karakteristik seperti tujuan yang spesifik,
mempertimbangkan jangka panjang serta adaptif.
Apa Itu Manajemen Strategis?
Lalu apa sih manajemen strategis itu ? Ya, sederhananya
manajemen strategis merupakan proses merumuskan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
Hal tersebut merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan lingkungan
internal dan eksternal, pengembangan strategi, implementasi, dan evaluasi untuk
memastikan organisasi tetap kompetitif dan berkelanjutan.
Manajemen strategis merupakan pendekatan komprehensif yang
memadukan beragam elemen seperti perencanaan strategis, alokasi sumber daya,
pengukuran kinerja, adaptasi terhadap perubahan lingkungan hingga penyelarasan
semua fungsi organisasi.
Berbeda dengan manajemen operasional hanya berfokus pada
efisiensi kegiatan sehari-hari, manajemen strategis memandang jauh ke depan
untuk memastikan relevansi dan keberhasilan jangka panjang organisasi.
Kesalahan Umum dalam Pembuatan Strategi
Walaupun tahu bahwa manajemen strategis itu sengat penting
namun, nyatanya banyak perusahaan gagal dalam merancang dan mengimplementasikan
strategi mereka. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:
1. Pertama mengacaukan taktik dengan strategi, banyak organisasi menyebut rencana operasional atau inisiatif jangka pendek sebagai "strategi", padahal itu hanyalah taktik. Strategi harus lebih mendasar dan menyeluruh.
2. Kedua mengadopsi strategi generik tanpa penyesuaian, meniru "praktik terbaik" industri tanpa mempertimbangkan faktor unik organisasi sering berakhir dengan kegagalan. Strategi harus disesuaikan dengan kemampuan dan situasi spesifik organisasi.
3. Yang ketiga adalah tidak mengantisipasi respon pesaing, sebuah strategi yang baik harus memperhitungkan bagaimana pesaing kemungkinan akan bereaksi. Tanpa ini, keunggulan kompetitif dapat cepat tergerus.
4. Keempat terlalu fokus pada analisis dan kurang pada eksekusi, banyak organisasi memiliki dokumen strategi yang bagus tetapi gagal dalam implementasi karena kurangnya komitmen, sumber daya, atau akuntabilitas.
5. Kemudian yang kelima tidak mengkomunikasikan strategi secara efektif, jika anggota organisasi tidak memahami atau tidak terlibat dalam strategi, mereka akan cenderung tidak dapat melaksanakannya dengan efektif.
6. Dan yang keenam adalah tidak menyesuaikan strategi terhadap perubahan lingkungan, dimana banyak organisasi tetap berpegang pada strategi lama meskipun kondisi pasar telah berubah secara dramatis hingga strategi lama tidak lagi relevan.
General Strategic Planning Process
Selanjutnya mari kita bahas poin yang sedikit lebih mendalam
mengenai manajemen strategis, yakni proses perencanaan strategis, ini merupakan
langkah sistematis untuk menentukan tujuan organisasi dan mengembangkan rencana
untuk mencapainya.
Proses ini melibatkan beberapa tahap penting yang membantu
organisasi menavigasi kompleksitas lingkungan bisnis modern. Nah, berikut
adalah proses perencanaan strategis secara umum :
1. Pertama gather facts atau pengumpulan fakta.
Fondasi perencanaan strategis yang kokoh terletak pada data
dan fakta yang akurat. Pengumpulan fakta yang komprehensif membantu menghindari
bias dan asumsi yang bisa mengarah pada keputusan strategis yang buruk.
Maka dari itu sebuah organisasi yang ingin melakukan
perencanaan strategis harus mencari data kuantitatif dan kualitatif, serta
memastikan informasi tersebut akurat, relevan, dan terkini.
2. Kemudian yang kedua melakukan SWOT analysis.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) adalah alat fundamental dalam perencanaan strategis yang memungkinkan
organisasi untuk menilai posisinya dalam konteks lingkungan internal dan
eksternal.
Analisis SWOT yang efektif tidak hanya mengidentifikasi
faktor-faktor ini tetapi juga mengeksplorasi hubungan di antara mereka untuk
mengembangkan strategi yang memanfaatkan kekuatan dan peluang sambil mengatasi
kelemahan dan ancaman.
3. Ketiga review inputs.
Nah setelah seluruh fakta terkumpul dan analisis SWOT
selesai, langkah selanjutnya adalah meninjau semua input untuk memastikan
kelengkapan dan akurasi sebelum membuat keputusan strategis.
Tinjauan input yang cermat sangat penting untuk memastikan
bahwa keputusan strategis didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang realitas
organisasi, bukan pada persepsi yang mungkin tidak akurat.
4. Membuat strategic matrix.
Matriks strategis adalah alat visual yang membantu
organisasi menganalisis posisi mereka dan mengembangkan pilihan strategis. Matriks
strategis menyederhanakan kompleksitas dan membantu pengambil keputusan
memvisualisasikan pilihan strategis mereka.
Namun, pembutaan matriks ini harus digunakan sebagai alat
bantu saja, bukan malah digunakan sebagai pengganti pertimbangan apalagi penilaian
manajerial.
5. Kelima define strategies.
Strategi yang didefinisikan dengan baik akan memberikan
panduan yang jelas untuk tindakan, memungkinkan alokasi sumber daya yang
efektif, dan menciptakan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan
sehari-hari.
6. Dan yang terakhir adalah review and adjust.
Perencanaan strategis bukanlah proses satu kali jalan akan tetapi
merupakan siklus berkelanjutan yang memerlukan tinjauan dan penyesuaian jikalau
terjadi perubahan baik internal maupun eksternal.
Organisasi yang berhasil memahami bahwa strategi perlu
berevolusi seiring dengan perubahan lingkungan. Mereka memiliki mekanisme untuk
meninjau dan menyesuaikan strategi mereka secara teratur, memastikan relevansi
dan efektivitas berkelanjutan.
Tiga Jenis Strategi Perusahaan
Pada penerapannya, Sebuah organisasi tentu harus tentu harus
menyusun strategi berbeda untuk setiap kondisi. Nah, Secara umum, strategi
perusahaan dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama yakni strategi
pertumbuhan (growth), stabilitas (stability), dan pembaruan (renewal).
1. Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)
Mari kita mulai dari growth strategy atau strategi
pertumbuhan, strategi ini berfokus pada ekspansi bisnis melalui peningkatan
pendapatan, pangsa pasar, atau ukuran operasi. Pendekatan ini popular dipakai
ketika perusahaan melihat peluang di tengah perkembangan pasar.
Lalu apa sih keuntungan dari tipe strategi ini? Untuk keuntungannya
sendiri strategi ini menawarkan berbapa hal antara lain seperti peningkatan pendapatan
dan laba, peningkatan pangsa pasar, hingga diversifikasi risiko.
Tentu selain menawarkan keuntungan, penerapan strategi tipe
ini juga memiliki beberapa resiku yang diantaranya adalah kebutuhan modal yang
tinggi, kompleksitas manajemen meningkat, dan integrasi yang menantang hingga potensi
kehilangan fokus.
Namun, di samping setiap risiko yang ada strategi
pertumbuhan terbilang sangat cocok untuk industri yang sedang berkembang atau
perusahaan dengan proposisi nilai yang kuat dan sumber daya yang memadai untuk
mendukung ekspansi.
2. Stability Strategy (Strategi Stabilitas)
Kemudian tipe strategi yang kedua adalah Strategi stabilitas
berfokus pada mempertahankan posisi pasar saat ini dan operasi yang ada tanpa
perubahan signifikan dalam arah strategis. Ini bukan tentang "tidak
melakukan apa-apa" tetapi lebih pada perbaikan dan efisiensi.
Keuntungan penerapan strategi tipe ini diantaranya adalah risiko
yang lebih renda, berfokus pada efisiensi operasional, peningkatan proses
bisnis yang ada, dan konsolidasi sumber daya.
Laku kapan sih saat yang sesuai untuk menerapkan strategi
tipe ini? Ada beberapa kriteria yang dapat di pakai antara lain setelah periode
pertumbuhan cepat, ketika industri mengalami turbulensi, ketikan bisnis inti
perlu diperhatikan, ketikan sumber daya terbatas dan lingkungan eksternal
stabil.
Meskipun strategi stabilitas kadang-kadang dipandang sebagai
tanda kepemimpinan yang lemah, namun itu tetap bisa menjadi pilihan strategis yang tepat
dalam banyak situasi.
3. Renewal Strategy (Strategi Pembaruan)
Selanjutnya tipe yang ke tiga yaitu Strategi pembaruan, atau
strategi pemulihan, diterapkan ketika perusahaan menghadapi tantangan kinerja
atau perubahan kondisi pasar yang signifikan. Fokusnya adalah pada pemulihan
dan repositioning untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Nah, ada beberapa indikator yang mencerminkan bahwa suatu
strategi pembaruan di perlukan contohnya adalah penurunan pendapatan,
kehilangan pangsa pasar, perubahan preferensi pelanggan, disrupsi teknologi dan
masalah keuangan.
Lantas, faktor-faktor apa saja yang berperan dalam keberhasilan
strategi pembaruan. Faktor-faktor tersebut antara lain kepemimpinan yang kuat,
komunikasi terbuka, diagnosis yang jujur mengenai masalah yang mendasari serta
pelestarian nilai inti dan kapabilitas.
Keunggulan Kompetitif
Kita telah mempelajari mengenai apa itu strategi, apa itu manajemen
strategis, kemudian bagaimana prosesnya secara umum hingga ke tipe-tipenya yang
cukup beragam.
Tapi sebenarnya untuk
apa sih semua ini? Mengapa sebuah organisasi atau perusahaan perlu melakukan
manajemen strategis yang rumit itu? jawabannya sederhana yakni untuk mencapai keunggulan
kompetitif.
Apa itu keunggulan kompetitif? Keunggulan adalah atribut
yang memungkinkan organisasi untuk berkinerja lebih baik dari pesaingnya. Ini
adalah faktor pembeda yang memberikan perusahaan "edge" di pasar.
Nah, berikut adalah beberapa contoh karakteristik dari keunggulan kompetitif yang efektif :
1. Bernilai,
artinya memberikan manfaat nyata bagi pelanggan.
2. Langka, sesuatu yang tidak dimiliki oleh banyak pesaing.
3. Sulit
ditiru, kompleks untuk dapat ditiru atau direplikasi oleh pesaing.
4. Non-substitutable,
maksudnya tidak dapat digantikan dengan mudah oleh alternatif.
5. Berkelanjutan,
atinya sesuatu yang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang signifikan.
Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan semakin sulit dipertahankan dalam lingkungan bisnis modern yang cepat berubah. Organisasi sering perlu terus mengembangkan dan memperbaharui keunggulan kompetitif mereka agar tetap relevan.
Posting Komentar