Pernahkah kamu membayangkan dunia tanpa lembaga keuangan internasional? Sebuah dunia di mana negara-negara berkembang tidak memiliki akses ke pendanaan untuk pembangunan infrastruktur vital, atau situasi di mana krisis ekonomi global tidak memiliki "pemadam kebakaran" yang siap membantu?
Bayangkan saja pada saat krisis ekonomi melanda dunia,
tanpa kehadiran lembaga keuangan internasional, krisis tersebut bisa saja berkembang
menjadi depresi ekonomi yang jauh lebih parah. Oleh sebab itu keberadaan
institusi-institusi global ini sangat krusial bagi stabilitas ekonomi dunia.
Ketika kita berbicara mengenai pembangunan ekonomi dan
stabilitas keuangan global, lembaga-lembaga seperti IMF, World Bank, dan Asian
Development Bank telah terbukti menjadi penyelamat bagi banyak negara yang
menghadapi kesulitan ekonomi. Dari program pinjaman darurat hingga bantuan teknis
untuk reformasi ekonomi, lembaga-lembaga ini telah membantu mencegah runtuhnya ekonomi
berbagai negara.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu lembaga
keuangan internasional, apa peranan mereka dalam ekonomi global, dan beberapa
contoh lembaga tersebut. Mari kita pahami lebih dalam tentang
institusi-institusi yang menjadi fondasi sistem keuangan dunia modern.
Apa Itu Lembaga Keuangan Internasional.
Pertama-tama mari kita bahas apa sih lembaga keuangan
internasional itu? Lembaga ini merupakan suatu institusi internasional yang
didirikan oleh beberapa negara dan tunduk di bawah hukum internasional serta
kepemilikannya biasanya milik pemerintah nasional. Namun meskipun demikian
terkadang ada juga lembaga internasional dan organisasi lain yang menjadi pemilik
atau pemegang saham.
Umumnya sebuah lembaga keuangan internasional
didirikan untuk mengatasi masalah yang bersifat internasional khususnya dalam
bidang ekonomi seperti pemberian bantuan pinjaman. Pemberian bantuan yang
diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya,
dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang.
Pemberian bantuan ini umumnya bertujuan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, hal ini
penting guna membantu negara tersebut mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan.
Sejarah Munculnya Lembaga Keuangan Internasional.
Sejarah munculnya lembaga keuangan internasional dapat
di telisik hingga sebelum perang dunia I. Pada saat itu sistem keuangan
internasional didominasi oleh standar emas, di mana mata uang nasional ditopang
oleh cadangan emas. Sistem ini, meskipun memberikan stabilitas, akan tetapi terlalu
kaku dan tidak mampu mengatasi guncangan ekonomi besar.
Hingga pada tahun 1930-an terjadi depresi besar yang
menjadi titik balik penting dalam menunjukkan kebutuhan akan koordinasi ekonomi
internasional yang lebih baik. Kegagalan bank secara massal dan deflasi yang
parah menunjukkan pentingnya kerja sama ekonomi global.
Konferensi Bretton Woods pada Juli 1944 menjadi momen
bersejarah dalam pembentukan arsitektur keuangan internasional modern. Dihadiri
oleh 44 negara, konferensi ini menghasilkan kesepakatan untuk membentuk sistem
moneter internasional baru. International Monetary Fund (IMF) dibentuk untuk
mengawasi sistem nilai tukar tetap dan menyediakan bantuan keuangan bagi
negara-negara yang mengalami kesulitan neraca pembayaran.
Sementara itu, International Bank for Reconstruction
and Development atau sekarang dikenal dengan World Bank didirikan untuk
membantu rekonstruksi Eropa pasca perang dan pembangunan di negara-negara
berkembang. Dari situlah kemudian bermunculan berbagai macam lembaga-lembaga keuangan
internasional sebagai respon terhadap ketidakpastian ekonomi.
Peran dan Fungsi Utama Lembaga Keuangan Internasional.
Setalah kita memahami apa itu lembaga keuangan
internasional dan bagaimana sejarah singkat mengenai munculnya lembaga-lembaga
tersebut, selanjutnya mari kita ulas mengenai apa peran dan fungsi utama
lembaga keuangan internasional.
1. Stabilisasi Sistem Keuangan.
Yang pertama adalah stabilitas keuangan maksudnya Lembaga-lembaga
ini berperan sebagai "lender of last resort" bagi negara-negara yang
menghadapi krisis ekonomi. Mereka menyediakan bantuan keuangan darurat dan
program penyesuaian ekonomi untuk membantu negara-negara mengatasi kesulitan
ekonomi mereka.
2. Pembangunan Ekonomi.
Kedua adalah pembangunan ekonomi dalam hal ini
terutama World Bank dan bank pembangunan regional, mereka menyediakan pinjaman
dan bantuan teknis untuk proyek-proyek pembangunan di negara berkembang, mulai
dari infrastruktur hingga program pengentasan kemiskinan.
3. Memfasilitasi Kerjasama Internasional.
Ketiga adalah memfasilitasi kerja sama, hal ini
mungkin karena lembaga keuangan internasional dapat menjadi wadah bagai
negara-negara di dunia untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ekonomi
global dan mempromosikan pembangunan.
4. Pengawasan dan Regulasi.
Dan yang keempat adalah pengawasan dan regulasi,
umumnya Lembaga-lembaga ini membantu mengawasi sistem keuangan global dan
memberikan rekomendasi kebijakan untuk mencegah krisis ekonomi.
Contoh Lembaga Keuangan Internasional.
1. World Bank.
Pertama ada International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD) atau sekarang lebih dikenal dengan World Bank didirikan pada
tahun 1944 sebagai sistem investasi baru untuk memberikan atau menjamin
kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan
ekonomi yang produktif.
Dana yang digunakan bersumber dari World Bank sendiri
yang terdiri dari kontribusi pemerintah berbagai negara dan melalui mobilisasi
modal swasta.
Saat ini fokus utama World Bank adalah untuk melawan
kemiskinan dengan cara memberikan bantuan kepada negara-negara yang tergolong
miskin dan sedang dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil, dalam hal ini adalah
negara-negara yang menjadi anggota World Bank.
2. IMF.
Yang kedua ada International Monetary Fund (IMF) atau
dana moneter internasional merupaka organisasi internasional beranggotakan 190
negara yang bertujuan mempererat kerjasama moneter global, memperkuat
kestabilan keuangan, mendorong perdagangan internasional, memperluas lapangan
pekerjaan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kegiatan utama IMF adalah membantu negara-negara
anggotanya melalui Bank Sentral masing-masing, dimana IMF mengucurkan bantuan
berupa kredit melalui bank sentral mengingat bank sentral memegang peranan
penting dan pengambil kebijakan keuangan tertinggi di negaranya.
Sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para
anggotanya yang dikenal dengan Quota. Sumber ini dapat berupa emas atau
valuta masing-masing anggota dimana besarnya kuota dihitung berdasarkan mata
uang US dolar.
3. Asian Development Bank.
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan
Asia adalah lembaga pengembangan keuangan internasional yang menyalurkan dana,
menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis kepada negara-negara
berkembang yang menjadi anggotanya.
ADB merupakan lembaga yang anggotanya adalah
pemerintah-pemerintah dari berbagai negara. Dalam artian lain lembaga ini juga
dapat dikatakan sebagai organisasi regional, karena aktivitas-aktivitasnya
dititikberatkan di wilayah Asia.
Keanggotaan ADB kebanyakan berasal dari negara-negara
di Asia sebagian besar struktur permodalannya juga bersumber dari negara-negara
tersebut. Tetapi, ADB juga beranggotakan negara-negara non Asia, yang sangat
banyak membantu permodalan dalam pengembangan ekonomi.
4. Euro Bank dan Euro Currency.
Kemudian yang contoh yang keempat ada Euro Bank yang
merupakan lembaga perantara finansial yang secara simultan menerima deposito
dan memberikan pinjaman baik dalam mata uang tempat lembaga itu berada, maupun
dalam mata uang lainnya.
Secara singkat Euro Bank dapat diartikan sebagai bank
komersial yang memfokuskan kegiatannya di Euro Currency Market. Kekhususan bank
ini adalah dapat memberikan pinjaman dalam valuta asing (salah satu bentuk dari
Eurocurrency market) dengan bunga yang lebih rendah, di samping itu Euro Bank
dapat juga menerima deposito dalam valuta asing (mata uang dalam negara mana
saja dalam Euro Currency) dengan bunga yang lebih tinggi.
5. Islamic Development Bank.
Kelima ada Islamic Development bank (IsDB), Ide awal
pembentukan Bank Islam International adalah untuk memayungi sistem keuangan
Negara-negara Islam di seluruh dunia, proposal pertama kali diajukan oleh Mesir
pada sidang Menteri Luar Negeri OKI di Karachi, Pakistan bulan Desember tahun
1970.
Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan
yang selama ini didasarkan kepada bunga harus diganti dengan sistem kerja sama
dengan skema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.
Maka pada tahun 1975 didirikanlah lembaga keuangan
multilateral yakni Islamic Development Bank (IsDB) oleh organisasi kerjasama
islam (OKI) untuk mendorong pengembangan ekonomi dan sosial di negara-negara
anggota OKI sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam.
Tujuan dari IsDB adalah untuk membantu perkembangan pembangunan sosial dan ekonomi negara anggota dan masyarakat muslim yang tinggal bukan di negara anggota sesuai dengan prinsip syariah dalam islam.
Posting Komentar